Berdasarkan laporan yang dimuat
Anadolu Agency, sekitar 20.000 orang, yang sebagian besar terdiri dari staf pengadilan, turun ke jalan menuntut pemerintah Spanyol menyelesaikan masalah gaji dan kondisi kerja yang lebih baik.
Aksi tersebut yang dikomandoi oleh serikat yudisial CSIF, STAJ, CCOO dan UGT sebelumnya telah menyerukan kepada para anggota untuk melakukan pemogokan tanpa batas pada Senin, untuk meningkatkan tekanan kepada pemerintah.
Namun, menurut serikat pekerja, negosiasi itu belum juga mencapai hasil yang diharapkan, yang mengakibatkan banyaknya pekerjaan yang tertunda, dan memicu aksi demonstrasi di Madrid.
"Setelah lebih dari sebulan, negosiasi tak berhasil, setengah juta tuntutan hukum ditangguhkan dan lebih dari 30 juta proses hukum dihentikan," kata serikat pekerja.
Sementara, berdasarkan laporan Anadolu, hakim dan jaksa tidak ikut bergabung dalam protes itu, setelah mereka mencapai kesepakatan dengan Kementerian Kehakiman yang menjanjikan kenaikan gaji sekitar 487 dolar (Rp 7,2 juta) dan perbaikan kondisi kerja mereka.
BERITA TERKAIT: