Taha memposting sebuah video yang memperlihatkan perjalanannya selama berkunjung di Kashmir. Ia kagum dengan keindahan wilayah itu yang menurutnya mirip dengan perbukitan di Eropa.
"Ini bukan Swiss atau Austria. Ini India, dan ini Kashmir, tempat G20 akan berlangsung. Ini disebut surga di Bumi," ujar Taha dalam video, seperti dikutip dari
Khaleej Times pada Rabu (24/5).
Selain video, melalui akun Twitter pribadinya, Taha juga menceritakan situasi dan kondisi masyarakat J&K yang beragam, namun mereka hidup secara damai dan berdampingan.
"Di Kashmir, kami melihat Muslim, Hindu, Sikh, dan Kristen semua hidup dalam damai dan menikmati tanah mereka yang beragam sambil berkontribusi pada inovasi dan pembangunan dunia untuk masa depan," cuit Taha.
Di bawah kepresidenan India, pertemuan Kelompok Kerja Pariwisata G20 ketiga tengah berlangsung di Srinagar, ibu kota musim panas Jammu dan Kashmir, mulai 22 hingga 24 Mei 2023.
Pelaku pariwisata di Kashmir percaya bahwa pertemuan G20 dapat menarik investor dan wisatawan dari seluruh dunia.
Industri pariwisata telah memainkan peran penting dalam pengembangan J&K. Namun, ketidakstabilan selama bertahun-tahun telah berdampak pada industri pariwisata, yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.
BERITA TERKAIT: