Seorang balita tewas, sementara belasan penumpang yang ikut tenggelam bersama kapal, belum ditemukan.
Juru bicara polisi, Agnes Zalakoma, mengatakan jumlah penumpang yang hilang sekitar 23 dari 37 penumpang. Dikhawatirkan mereka tewas di air yang penuh dengan buaya dan kuda nil.
"Regu penolong berhasil menyelamatkan 13 orang sementara 23 lainnya hilang. Petugas juga menemukan mayat balita," kata Zalakoma dalam sebuah pernyataan Senin, seperti dikutip dari
CNN, Rabu (17/5).
Zalakoma menambahkan bahwa balita itu berusia satu tahun. Pencarian penumpang yang hilang terus berlangsung selama seharian.
Ia mengingatkan, berbahaya untuk menyeberangi sungai dan kecelakaan sering terjadi.
"Terlalu berbahaya karena (sungai) terlalu dangkal dan di sungai ini ada buaya yang sering menyerang manusia dan juga kuda nil yang menyebabkan insiden seperti yang kita hadapi," kata Zalakoma.
Menurut seorang anggota parlemen untuk distrik Nsanje, Gladys Ganda, penduduk desa sedang menyeberangi Sungai Shire untuk mencapai pertanian mereka di perbatasan Malawi dengan Mozambik ketika perahu mereka ditabrak kuda nil.
Kuda nil adalah salah satu hewan paling berbahaya di dunia, dan mereka dapat mematahkan kano menjadi dua dengan rahangnya yang kuat, menurut National Geographic.
Mereka ditemukan di alam liar di beberapa bagian Afrika sub-Sahara, terutama di Afrika bagian timur dan selatan.
Serangan kuda nil juga umum terjadi di Afrika sub-Sahara.
Pada bulan Desember, seorang anak laki-laki Uganda berusia dua tahun diserang oleh seekor kuda nil yang menelan separuh tubuhnya sebelum memuntahkannya, kata polisi Uganda.
BERITA TERKAIT: