Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gubernur Texas Kembali Kirim Bus Berisi Migran ke Dekat Kediaman Wapres AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 15 Mei 2023, 21:51 WIB
Gubernur Texas Kembali Kirim Bus Berisi Migran ke Dekat Kediaman Wapres AS
Tangkapan layar rekaman video yang menunjukan para migran diturunkan di Observatorium Angkatan Laut di Washington, D.C, pada Minggu, 14 Mei 2023/Net
rmol news logo Sebuah bus migran dari Texas kembali dikirim ke Observatorium Angkatan Laut di Washington, D.C, dekat rumah Wakil Presiden, Kamala Harris pada Minggu (14/5).

Dalam rekaman video yang beredar, para migran yang dikirim oleh Gubernur Texas Greg Abbott itu diturunkan, dan terlihat membawa barang-barang mereka menuju tempat di dekat kediaman Wapres AS.

Seperti dimuat New York Post, Senin (15/5), tindakan itu bukan pertama kalinya yang dilakukan oleh Abbott. Sejak April 2022 lalu, Abbott kerap mengirimkan bus yang berisi ratusan migran ke Washington, sebagai bentuk protesnya kepada pemerintahan Joe Biden, dan Harris.

Menurut Abbott, negara bagiannya itu telah banyak menanggung beban akibat lonjakan migran di perbatasan, karena kebijakan pemerintah Biden yang dianggap tidak tegas kepada para migran.

“Texas telah menanggung beban berat sebelah yang disebabkan oleh kebijakan perbatasan terbuka Anda (Biden),” ujarnya.

Sementara di tengah berakhirnya kebijakan Title 42 pada Kamis lalu ini, gubernur Texas itu berjanji akan terus mengirimkan lebih banyak lagi migran ke kota-kota besar di AS, karena perbatasannya dinilai semakin longgar dengan berakhirnya kebijakan tersebut.

"Akan ada lebih banyak perjalanan ke New York, Philadelphia, Chicago, dan tempat lain di seluruh negeri," tambah Abbott yang mengancam pemerintahan Biden dan Harris.

Berdasarkan statistik terbaru dari Operasi Lone Star yang diungkapkan Abbott, Texas sejauh ini telah mengalami lonjakan migran yang begitu besar.

Untuk melindungi wilayahnya, mereka telah melakukan penangkapan sebanyak 373.000, di mana 28.000 di antaranya terjadi karena terkait dengan kriminal. Selain itu mereka juga telah menyita 402 juta pil fentanil mematikan yang diselundupkan di perbatasannya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA