Dalam sebuah catatan kepada staf Departemen Luar Negeri yang mengumumkan pengunduran dirinya, diplomat berusia 73 tahun itu mengatakan tugas terakhirnya dalam pemerintahan mulai tahun 2021 ditandai dengan perubahan gelombang geopolitik, mengutip penarikan AS dari Afghanistan, meningkatnya persaingan dengan China dan perang di Ukraina.
"Tidak ada yang memberikan jawaban langsung," tulis Sherman dalam catatan yang dilaporkan
Reuters, Sabtu (13/5).
Sherman adalah wanita pertama yang bertugas dalam perannya saat ini, di mana dia memimpin diplomasi pemerintahan Biden dengan China dan memimpin pembicaraan yang gagal dengan Rusia untuk mencegah invasi skala penuh Moskow pada Februari 2022 ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken memuji kepemimpinan Sherman selama menjabat.
"Sherman berhasil mendobrak hambatan bagi perempuan dan mengerjakan beberapa tantangan kebijakan luar negeri terberat di zaman kita," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.
"Bangsa kita lebih nyaman dan lebih aman, dan kemitraan kita lebih kuat, berkat kepemimpinannya," ujarnya.
Pada Januari 2022, ketika pasukan Rusia berkumpul di dekat perbatasan Ukraina, Sherman dikirim untuk bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov di Jenewa, tetapi pembicaraan itu menemui gagal, di mana saat itu utusan Moskow mendesak tuntutan keamanan Eropa yang telah ditolak Washington.
BERITA TERKAIT: