Pihak berwenang dalam keterangannya pada Senin (8/7) mengatakan bahwa Areanah Preston, yang telah bertugas di Departemen Kepolisian Chicago selama tiga tahun, tewas dalam sebuah peristiwa perampokan bersenjata.
Menurut keterangan polisi, Preston setelah bekerja shift malam kembali ke rumah sekitar Sabtu dini hari. Sekitar waktu itu, polisi menerima peringatan tembakan di bloknya.
"Petugas menanggapi dan menemukan salah satu dari kami menderita luka tembak," kata pengawas sementara departemen, Eric Carter, dalam jumpa pers yang emosional, seperti dikutip dari Fox News.
Carter mengatakan, seorang petugas yang menanggapi memberikan bantuan di tempat kejadian dan membawa Preston ke Pusat Medis Universitas Chicago di belakang mobil patroli. Dia meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit.
Menurut Fraternal Order of Police, dia ditembak saat mencoba membela diri dari perampokan bersenjata.
Polisi pada Senin pagi mengatakan mereka masih belum memiliki tersangka dalam pembunuhan petugas tersebut.
Menurut profil Facebook, Preston pernah belajar peradilan pidana dan kriminologi di Universitas Negeri Illinois dan melanjutkan ke Universitas Loyola di Chicago. Pihak sekolah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia diharapkan menerima gelar masternya pada 13 Mei 2023.
Walikota Chicago Lori Lightfoot menyebut penembakan itu mengerikan dan tragis dan mengatakan dia telah menginstruksikan polisi agar tidak menyerah dalam memburu para tersangka.
BERITA TERKAIT: