Harga gandum juga menanjak mengikuti harga jagung berjangka, dan karena pelaku pasar mempertimbangkan langkah-langkah Rusia untuk mengatur ekspor gandum, termasuk melalui harga dasar yang dilaporkan untuk penjualan dalam tender internasional.
Dikutip dari
Reuters, analis memperkirakan bahwa pelaku pasar berfokus pada permintaan ketika pasokan biji-bijian global melimpah dan petani AS menghasilkan panen besar-besaran. Biasanya, harga biji-bijian Amerika lebih rendah pada musim gugur, karena panen baru tiba di gudang biji-bijian perdesaan dan trader komersial.
Harga kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) ditutup melesat 10,75 Dolar AS atau 1,09 persen menjadi 991,75 Dolar AS per bushel.
Jagung CBOT melejit 7 Dolar AS atau 1,71 persen menjadi 416,50 Dolar AS per bushel.
Gandum CBOT ditutup naik 3,75 atau 0,66 persen menjadi 576,00 Dola AS per bushel.
Premi ekspor kedelai AS mencapai titik tertinggi dalam 14 bulan, ketika trader biji-bijian berlomba untuk mengirimkan panen yang memecahkan rekor menjelang pemilihan presiden Amerika, karena khawatir akan ketegangan perdagangan baru dengan importir utama China, menurut analis.
Penjualan jagung dan kedelai pada sesi Senin, dan penjualan tambahan untuk jagung, Selasa pagi, menunjukkan minat beli setelah harga jagung dan kedelai berjangka mencapai titik terendah dalam beberapa minggu, pekan lalu.
BERITA TERKAIT: