Kecelakaan mematikan pertama dalam lebih dari dua dekade yang terjadi di pertambangan Yanaquihua, Provinsi Arequipa, itu telah dibenarkan oleh otoritas setempat.
"Sudah dikonfirmasi oleh kantor polisi Yanaquihua, ada 27 orang tewas," kata jaksa lokal, Giovanni Matos.
Berdasarkan laporan yang dimuat
ANI News, Senin (8/5), gambar di media lokal dan media sosial memperlihatkan kepulan asap hitam yang keluar dari lokasi pertambangan.
Atas insiden tersebut, pemerintah Peru menyampaikan duka cita yang mendalam, seraya menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan yang diperlukan kepada pemerintah daerah terdampak.
"Kami menyampaikan belasungkawa kepada kerabat dan orang-orang Arequipa atas kematian 27 penambang. Kementerian kami telah bekerja sejak awal tragedi ini untuk menyelamatkan dan memindahkan jenazah. Sebagai Pemerintah, kami akan memberikan semua dukungan yang diperlukan kepada Pemerintah Daerah dan Provinsi atas tragedi ini,” tulis Kepresidenan Peru dalam cuitan di Twitter.
Peru merupakan produsen emas terbesar di dunia dan produsen tembaga terbesar kedua. Menurut data Kementerian Energi dan Pertambangan Peru, insiden tersebut merupakan satu-satunya kecelakaan pertambangan paling mematikan sejak tahun 2000 lalu.
BERITA TERKAIT: