Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman, Dorsey yang saat ini merupakan CEO dari aplikasi saingan Twitter, yakni Bluesky mengatakan tidak lagi percaya bahwa Musk adalah pemimpin ideal untuk platform media sosial sebesar itu.
"Tidak. Apa yang dilakukan dia Musk) di Twitter selama ini tidak tepat," ujarnya, seperti dikutip dari
The Sun Daily pada Minggu (30/4).
Dorsey juga mengatakan bahwa seharusnya Musk berhenti jadi CEO dan membatalkan pembelian Twitter dengan membayar kompensasi 1 miliar dolar AS atau Rp 14,6 triliun.
"Saya pikir dia (Musk) seharusnya pergi dan membayar 1 miliar dolar AS,†tegas Dorsey.
Sejak mengakuisisi Twitter Oktober lalu, Musk menuai kritik keras atas berbagai kebijakan barunya.
Selain melakukan PHK besar-besaran, Musk juga mulai meminta orang membayar untuk memperoleh tanda centang verifikasi biru, membatalkan perlindungan terhadap ujaran kebencian hingga melabeli outlet media tertentu sebagai "perusahaan yang didanai pemerintah".
Banyaknya perubahan yang dilakukan Musk kemungkinan besar menjadi alasan Dorsey tidak menyukai cara kerja pemilik Tesla itu.
BERITA TERKAIT: