Drone ini dinamakan Kizilelma, memiliki jangkauan yang lebih luas daripada TB-2 atau drone-drone sebelumnya. Drone ini didesain memiliki senjata bertenaga jet sepanjang 15 meter.
"(Kizilelma) dirancang untuk menjadi kendaraan tempur udara-ke-udara yang sangat otonom, di bawah pengawasan manusia,†kata yang bos Baykar, Selcuk Bayraktar, seperti dimuat
Al Jazeera pada Minggu (30/4).
Bayraktar, yang menikah dengan putri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, berbicara di sela-sela festival kedirgantaraan dan teknologi yang diselenggarakan oleh yayasannya.
Baykar berencana memulai produksi Kizilelma dalam jumlah kecil tahun depan. Kizilelma sendiri melakukan penerbangan pertamanya pada bulan Desember dan memulai uji terbang formasi dengan drone Baykar lainnya bulan ini.
Adapun Kizilelma siap untuk memulai uji terbang bersama jet yang dikemudikan. Penyebaran di kapal amfibi Turki dijadwalkan untuk tahun depan.
“Dalam arti tertentu, Kizilelma mengungkapkan masa depan baru untuk penerbangan tempur," tambah Baykar.
Baykar menjadi terkenal secara internasional dalam beberapa tahun terakhir karena drone ringan perusahaan TB-2, yang telah digunakan di Ukraina, Azerbaijan, dan Afrika Utara. Baykar telah sukses besar dalam ekspor, melambungkan perusahaan tersebut menjadi salah satu eksportir terbesar pertahanan Turki.
Sejauh ini, sudah ada permintaan dari luar negeri untuk Kizilelma.
BERITA TERKAIT: