Paket pertahanan itu dipesan Mali secara eksklusif dari mitranya China dengan anggaran militer negara.
Menteri Pertahanan Mali Sadio Camara mengatakan pengiriman senjata dari China termasuk yang sangat jarang terjadi.
Ia mewakili negaranya berterimakasih kepada China atas kiriman senjata yang akan membantu perjuangan Mali memberantas pemberontak jihadis.
"Tolong sampaikan kepada otoritas tertinggi di negara Anda, terima kasih yang tulus dari rakyat Mali," kata Camara kepada kepada kuasa usaha China dalam upacara penyerahan senjata yang dihadiri juga oleh pemimpin junta Assimi Goita.
Camara mengungkap isi paket kiriman China meliputi kendaraan lapis baja dan taktis, kendaraan logistik, ambulans medis, senjata individu dan kolektif, serta peralatan tempur individu.
Menurut
AFP, selain China, Mali lebih dulu mendapat pasokan militer dari Rusia pada Maret dan Agustus 2022, dan sekali lagi pada Januari 2023.
Negara bagian Sahel itu menghadapi krisis keamanan sejak kelompok jihadis lokal melakukan pemberontakan di wilayah utara pada 2012 lalu.
Mali kemudian dipimpin oleh Junta Militer pada Agustus 2020 dan kini lebih memilih Rusia dan China sebagai mitra pertahanan mereka dibanding Prancis dan mitra Barat lainnya.
BERITA TERKAIT: