Mengutip
NBC News pada Minggu (16/4), Macron dilaporkan telah menandatangani UU yang akan menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun.
Pemerintah berencana untuk menerapkan UU baru tersebut mulai 1 September.
Penandatangan UU dilakukan setelah Dewan Konstitusi Prancis pada Jumat (14/3) menyetujui kenaikan usia pensiun tersebut, meskipun telah ada aksi demonstrasi berbulan-bulan yang dilakukan untuk menentang rencana tersebut.
Di malam harinya, para pengunjuk rasa kembali melakukan protes di jalan-jalan Paris, beberapa tempat sampah dibakar, sementara di kota barat laut Rennes pintu masuk ke kantor polisi juga dibakar.
Sementara itu, serikat pekerja di Prancis mendesak Macron untuk tidak memberlakukan UU tersebut, meskipun ada lampu hijau dari Dewan Konstitusi. Mereka juga mengajak para pekerja untuk ikut serta dalam pawai pada Hari Buruh 1 Mei mendatang.
Di sisi lain, partai-partai oposisi mengajukan tawaran lain untuk menggelar referendum warga tentang reformasi setelah Dewan Konstitusi menolak proposal pertama yang mereka diajukan.
Permusuhan publik terhadap reformasi pensiun telah meningkat sejak pemerintah, yang tidak memiliki mayoritas di parlemen, mendorong RUU tersebut Maret lalu, tanpa pemungutan suara akhir dan hanya menggunakan kekuatan konstitusional khusus.
BERITA TERKAIT: