Mengutip
The Jerusalem Post pada Minggu (16/4), tank yang berhasil dialihfungsikan itu akan digunakan Ukraina untuk menderek atau memperbaiki kendaraan tempur lapis baja yang rusak akibat perang, macet, atau tidak dapat bekerja.
Ide itu muncul saat mengetahui tank cenderung rusak daripada hancur dalam pertempuran. Sehingga tank-tank yang berhasil didapatkan Ukraina masih bisa digunakan setelah mendapat perbaikan.
Proyek renovasi tank, disebut akan menelan biaya 46.000 dolar AS atau Rp 679 miliar yang akan diperoleh melalui galang dana
crowdfunding.
Sejak perang meletus Februari tahun lalu, Angkatan Bersenjata Rusia menghadapi kekurangan tank. Mereka menggunakan tank T-62 yang berusia 60 tahun untuk menambal kekurangan tersebut.
Sementara Ukraina hanya memiliki sekitar 36 tank ARV BREM-1, BREM-2, BREM-M, BREM-64 dan BTS-4 sejak awal invasi dimulai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: