Laporan tersebut dikatakan oleh pengacara Trump, Christopher Kise, pada Kamis (13/4), dengan mengatakan gugatan itu berasal dari Jaksa Agung New York Letitia James yang menuduh Trump dan keluarganya berbohong mengenai asetnya kepada otoritas pajak, pemberi pinjaman dan perusahaan asuransi selama bertahun-tahun di Trump Organization.
"Trump menghabiskan hampir tujuh jam menjawab pertanyaan tentang keberhasilan bisnisnya yang luar biasa, semua orang pasti akan mencemooh (atau tidak percaya) terhadap tuduhan penipuan itu," kata Christopher.
Dimuat Aljazeera, Jumat (14/4), Trump yang mendatangi kantor James pada 10.00 pagi waktu setempat dan kembali pada 18.30 itu mengaku bahwa gugatan yang dilayangkan terhadapnya bersifat tidak adil dan konyol.
"Kasus perdata ini konyol, sama seperti semua kasus interferensi Pemilu lainnya yang diajukan terhadap saya," tulis Trump di situs media sosialnya, Truth Social.
Pada pekan lalu, Trump yang menghadapi 34 kasus tuduhan kejahatan itu tidak mengaku bersalah, sebaliknya ia terus menganggap kasus itu sengaja dituduhkan kepadanya agar mantan presiden AS itu mundur dari pencalonan pemilu yang akan datang.
Partai Republik juga telah mengutuk banyaknya kasus yang ditujukan kepada Trump dengan mengatakan hal tersebut sebagai upaya yang bermotivasi politik.
BERITA TERKAIT: