Dalam pernyataan Kantor Kejaksaan Agung federal, Kepala Institut Imigrasi Nasional Francisco Garduno dianggap lalai karena tidak mencegah kebakaran, dan membiarkan sel migran terkunci.
"Kasus itu menunjukkan pola yang tidak bertanggung jawab. Beberapa petugas imigrasi lainnya juga akan menghadapi tuduhan serupa karena gagal menjalankan tugas mereka," kata Jaksa Agung negara itu.
Dimuat
SKY News, Rabu (12/4), jaksa tidak menjelaskan dakwaan spesifik atau mengidentifikasi para pejabat tersebut.
Kebakaran di fasilitas di Ciudad Juarez, dekat El Paso di Texas bulan lalu terjadi setelah seorang migran diduga membakar kasur busa sebagai protes terhadap rencana pemindahan atau deportasi para migran.
Sebuah video dari kamera keamanan di dalam fasilitas tersebut menunjukkan penjaga berjalan pergi ketika api di dalam sel menahan para migran dan tampaknya tidak berusaha untuk melepaskan mereka.
Akibat insiden tersebut, sekitar 40 migran meninggal dunia, dan menjadi sorotan besar dari masyarakat internasional.
BERITA TERKAIT: