Penampakan itu memicu kebingungan dan kekhawatiran warga setempat, sebab itu merupakan yang pertama kali terjadi di wilayah mereka.
“Ini membuat kami semua sedih. Kami belum pernah melihat kematian ikan pari seperti ini di sini,†kata nelayan Renato dos Reis Oliveira, seperti dikutip dari
Malay Mail pada Rabu (12/4).
Oliveira melaporkan bahwa bangkai ikan pertama kali ditemukan oleh seorang wanita yang tinggal di desa nelayan, tak lama setelah matahari terbit.
Menurut ahli biologi dari Institut Mar Urbano, Ricardo Gomes, karena hanya ikan pari yang mati dan tidak ada spesies lain yang terdampak, maka kemungkinan besar itu bukan disebabkan oleh polutan atau kekurangan oksigen dalam air.
Gomes menilai kematian ikan pari lebih mungkin disebabkan oleh pukat, sebuah teknik memancing yang melibatkan penarikan jaring melalui air di belakang satu atau lebih perahu.
Alasan itu dinilai lebih masuk akal oleh aktivis lingkungan, Isabeli Deloi, sebab pesisir pantai Rio de Janeiro bukan tempat alami ikan pari, sehingga sangat aneh jika tiba-tiba kawanan pari menuju wilayah itu dan terdampar secara alamiah.
BERITA TERKAIT: