Hafidz muda dimaksud adalah Muhammad Bagus Mashum (16 tahun), dari Pesantren Ma'had Tahfiz Al-Qur’an Ibnu Ali Sidoarjo, berhasil menjadi juara pertama tahfidz Al-Quran kategori 30 Juz dan memperoleh hadiah 7.000 dolar Brunei atau Rp.78,66 juta.
Kedua, hafidzah muda bernama Rahmiyatul Khairat (15 tahun) dari Pesantren Ma'had Tahfidz Al Qur’an Daarut Taufiq Medan, mendapat gelar juara ketiga tahfidz Al-Qur’an kategori 10 Juz, dan memperoleh hadiah 2.000 dolar Brunei atau Rp. 22,47 juta.
Penghargaan dan hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Sultan Hassanal Bolkiah, dalam Acara Peringatan Nuzulul Qur’an, pada Jumat (7/8).
Sementara itu, perlombaan MTQ telah digelar sejak 5 hingga 6 April lalu, diikuti peserta dari Brunei, Indonesia dan Malaysia. Sedangkan Singapura tidak mengirimkan wakilnya dalam lomba tersebut.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Bandar Seri Begawan, Irwan Iding yang mengawal hafidz dan hafidzah Indonesia dalam perlombaan tersebut, mengaku bangga dengan pencapaian mereka.
"Sangat membanggakan hafidz dan hafidzah muda Indonesia sebagai peserta Musabaqah MABIMS tahun ini, mengingat pertanyaan-pertanyaan para Juri Musabaqah sangat detail, utamanya terkait pemahaman dari beberapa Juz Al-Qur’an yang menjadi pilihan random semua peserta," ujarnya.
Tahun ini adalah tahun ke-7 penyelenggaraan MTQ Peringkat Negara Anggota MABIMS, yang selama ini diadakan setiap dua tahun sekali di Brunei.
Musabaqah tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Hal Ehwal Ugama Negara (Kementerian Agama) Brunei Darussalam, melalui Pusat Pengajian dan Penyebaran Al-Quran MABIMS.
BERITA TERKAIT: