Para analis mencatat kemiripan tersebut, setelah foto drone bersayap delta “Azab†dirilis pemerintah Turki pada Senin (27/3).
"Bentuk dan ukurannya terlihat sama, seperti yang terlihat pada foto Shahed yang diambil di Ukraina," ungkap analis militer, seperti dimuat
The Defense Post.
Terlepas dari kesamaan dalam penampilan, kedua drone bunuh diri tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda.
Drone Shahed Iran membawa hulu ledak yang jauh lebih berat dan lebih kuat dengan jangkauan maksimum 1.000 kilometer, sedangkan milik Turki hanya dapat mencapai 500 kilometer.
Menurut pihak produsen drone Azab, Robit Technology, produknya dapat menampung berbagai jenis hulu ledak dan dibuat dalam dua versi, yakni lebar sayap 2 meter dan 1,5 meter.
Dilengkapi dengan GPS dan kamera berperforma tinggi, drone Turki mampu mengarahkan drone secara lebih akurat dan mampu menghancurkan target musuh.
Drone Turki terbaru telah lulus uji coba terbang dan rencananya akan menjalani uji coba amunisi akhir tahun ini.
Sementara itu, drone Shahed Iran diisukan pernah digunakan Rusia untuk menetralisir aset militer dan menyerang infrastruktur Ukraina.
BERITA TERKAIT: