"Badri, yang bertindak sebagai Menteri Keuangan Taliban yang mengawasi anggaran setelah mendapatkan kembali kekuasaan pada 2021, telah mengambil peran barunya," kata Juru Bicara Kementerian Keuangan Ahmad Wali Haqmal.
Banyak yang menilai Badri sebagai pejabat senior Taliban memiliki pengalaman dalam mengurus keuangan. Ia menjalankan sebagian besar penggalangan dana Taliban ketika mereka belum menguasai Afghanistan.
Berdasarkan laporan yang dimuat
Reuters, penunjukkan gubernur bank sentral yang baru ini telah melewati pengawasan yang ketat oleh Washington, yang memegang miliaran aset milik pemerintah Kabul, yang saat ini masih dibekukan.
Dalam penunjukkan barunya itu, AS meminta berbagai persyaratan agar Taliban dapat mengakses dana yang dibekukan, salah satunya dengan meminta penggantian jabatan itu dengan orang yang lebih profesional dan berpengalaman. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan pada bank sentral dari campur tangan politik.
Sejauh ini, belum diketahui siapa yang akan menggantikan posisi Badri di Kementerian Keuangan Afghanistan.
BERITA TERKAIT: