Janji disampaikan oleh Presiden Lazarus Chakwera ketika mengunjungi kamp-kamp evakuasi di Blantyre pada Rabu (15/3), dan menghadiri pemakaman massal dari korban badai.
Dalam pernyataannya, Chakwera mengatakan pemerintah telah menyisihkan sekitar 1,6 juta dolar AS (Rp 24,7 miliar) untuk membantu ribuan orang yang terdampak topan di distrik Malawi Selatan.
“Saya akan segera menyerukan rapat kabinet untuk mengesahkan apa yang sejauh ini telah kami anggarkan untuk krisis ini," kata presiden, yang dimuat
VOA News pada Kamis (16/3).
Presiden juga telah meminta bantuan dari negara-negara tetangga untuk mengerahkan pesawat penyelamat guna membantu Malawi dalam upaya pencarian yang kini masih berlangsung.
Sebab lebih dari 35 jalan di wilayah selatan dilaporkan masih terkena dampak banjir, sehingga sulit bagi pemerintah memberikan bantuan.
“Kami sedang berkonsultasi dengan mitra pembangunan kami untuk membantu, sehingga kami dapat membantu orang-orang yang terkena dampak parah Topan Freddy," tambahnya.
Sejauh ini, pemerintah sendiri telah menyumbangkan beberapa jenis barang bantuannya, seperti tepung, pakaian, dan ember. Meski begitu, pengungsi mengatakan mereka masih kekurangan makanan, pakaian, air bersih hingga sabun mandi di tempat pengungsian.
BERITA TERKAIT: