Kabar tersebut diketahui dari sumber senior di Vatikan pada Minggu (13/2), yang menyebut bahwa Presiden Nikaragua Daniel Ortega telah memerintahkan penutupan Kedutaan Besar Vatikan di Managua dan Kedutaan Besar Nikaragua untuk Vatikan di Roma.
Kebijakan itu dikeluarkan beberapa hari setelah Paus Fransiskus menyamakan apa yang terjadi di Nikaragua dengan kediktatoran Komunis 1917 atau Hitler 1935.
Sumber Vatikan mengklaim penutupan kedutaan tidak secara otomatis memutuskan hubungan keduanya, tetapi langkah ini bisa jadi awal dari potensi tersebut.
Dalam sebuah wawancara pekan lalu, Paus Fransiskus menyebut pemerintah Nikaragua diktator karena memenjarakan seorang kritikus vokal Ortega, Uskup Rolando Alvarez, dengan hukuman 26 tahun.
Menurut Reuters, Alvarez dihukum atas tuduhan pengkhianatan, merusak integritas nasional dan menyebarkan berita palsu.
Hubungan antara Gereja Katolik Nikaragua dan pemerintah sangat tegang sejak penumpasan protes anti-pemerintah pada tahun 2018, ketika Gereja bertindak sebagai mediator antara kedua belah pihak.
Setahun yang lalu, Vatikan memprotes Nikaragua karena secara sepihak mengusir duta besarnya.
BERITA TERKAIT: