Dalam sebuah pernyataan, negara Amerika Tengah itu mengatakan bahwa penghentian hubungan dilakukan karena serangan brutal Israel di wilayah Palestina. Bahkan agresi kini semakin meluas ke Lebanon, Suriah, Yaman dan Iran.
Nikaragua bahkan menyebut Israel masuk dalam golongan fasis dan telah melakukan tindak pemusnahan genosida.
"Nikaragua memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel," ungkap pernyataan tersebut, seperti dimuat
Reuters pada Minggu, 13 Oktober 2024.
Kongres Nikaragua sebelumnya mengeluarkan resolusi yang mendesak penanganan konflik, bertepatan dengan peringatan satu tahun perang Gaza.
Timur Tengah berada dalam kondisi siaga tinggi untuk eskalasi regional lebih lanjut setelah Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Israel pada 1 Oktober.
Iran mendukung kelompok militan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, yang menjadi target Israel dalam serangkaian serangan mematikan baru-baru ini. Teheran juga merupakan sekutu pemerintahan Presiden Nikaragua Daniel Ortega.
Nikaragua semakin terisolasi dalam beberapa tahun terakhir setelah Ortega menindak protes antipemerintah pada tahun 2018, yang menurut kelompok hak asasi manusia menewaskan sekitar 300 orang.
BERITA TERKAIT: