Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada NBC bahwa ada dua pilot yang kemungkinan besar akan segera bergabung dengan mereka. Menurut sumber, bulan ini pihak berwenang AS berencana untuk mendatangkan sebanyak sepuluh penerbang Ukraina.
"Pilot telah mengerjakan simulator dan tidak ada rencana bagi mereka untuk menerbangkan pesawat yang sebenarnya," kata para pejabat.
Mereka menambahkan bahwa program ini memiliki dua tujuan: meningkatkan keterampilan Ukraina dan menilai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melatih mereka mengoperasikan F-16 secara efektif dan pesawat tempur buatan Barat lainnya.
“Programnya adalah tentang menilai kemampuan mereka sebagai pilot sehingga kami dapat memberi saran yang lebih baik kepada mereka tentang cara menggunakan kemampuan yang mereka miliki dan kami berikan kepada mereka,†jelas seorang pejabat administrasi Biden.
Ini adalah pertama kalinya pilot Ukraina, yang telah dilatih untuk menerbangkan pesawat rancangan Soviet ikut mengambil bagian dalam program semacam itu di AS.
Para pejabat yang berbicara dengan NBC menekankan bahwa perkembangan itu tidak berarti telah ada perubahan sikap Washington pada pengiriman F-16 ke Kyiv di tengah konfliknya dengan Moskow.
Presiden AS Joe Biden telah menekankan bahwa saat ini AS mengesampingkan kemungkinan mempersenjatai Ukraina dengan jet tempur Amerika.
"Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky tidak membutuhkan F-16 sekarang. Tidak ada dasar yang menjadi alasan, menurut militer kami, sekarang, untuk menyediakan F-16,†kata Biden kepada
ABC.Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan diskusi tentang pengiriman jet tempur ke Kyiv sekali lagi menggarisbawahi meningkatnya keterlibatan negara-negara Barat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Dia menegaskan kembali sikap Moskow bahwa tindakan seperti itu hanya akan meningkatkan dan memperpanjang pertempuran, dan akan menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah sementara gagal mengubah hasil akhir dari operasi militer Rusia.
BERITA TERKAIT: