NL Times melaporkan, pawai dimulai pada Jumat sore (24/2) di Museumplein, di mana Rusia memiliki kantor perwakilan perdagangan. Sebagian besar peserta adalah wanita Ukraina, ada juga beberapa anak dengan bendera Ukraina di wajah mereka.
Beberapa gereja juga mengadakan doa untuk perdamaian. Bahkan sejak malam sebelumnya, lonceng gereja berbunyi di lebih dari lima puluh kota di Belanda.
Walikota Amsterdam Rutger Groot Wassink yang ikut dalam pawai ikut menyinggung peran pemimpin Rusia yang harus bertanggung jawab atas konflik yang telah menimbulkan banyak korban jiwa.
"Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang pemimpin kriminal yang bertanggung jawab atas satu tahun pertumpahan darah," kata walikota itu, seperti dikutip dari
NL Times, Sabtu (25/2).
"Kota Amsterdam akan melanjutkan dukungannya yang tak tergoyahkan untuk rakyat Ukraina," ujarnya.
Demonstrasi diorganisir oleh beberapa kelompok, termasuk Yayasan Ukraina di Belanda, Amnesti Internasional dan organisasi perdamaian Pax.
Tak hanya di Amsterdam, beberapa wilayah di Belanda juga melakukan aksi serupa, termasuk ribuan orang Ukraina di Jaarbeurs, Utrecht yang berkumpul untuk menyaksikan Presiden Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berpidato melalui pesan video.
BERITA TERKAIT: