Menurut laporan
AFP, Kamis (23/2), jaksa penuntut umum menyampaikan pada Rabu, bahwa korban, seorang guru bahasa Spanyol berusia 52 tahun, sedang mengajar kelas di sekolah di kota tepi laut Saint-Jean-de-Luz ketika muridnya yang berusia 16 tahun menyerangnya dengan pisau.
Saluran televisi BFM mengatakan bahwa penyerang telah mengunci pintu kelas dan menikam dada guru tersebut.
“Saya tidak melihatnya berdiri, tiba-tiba dia sudah ada di depan guru,†kata seorang saksi, siswa bernama Ines (16) kepada wartawan.
“Dia sangat tenang. Dia semakin dekat dengannya dan menusukkan pisau besar ke dadanya tanpa berkata apa-apa," tambahnya.
Guru itu diberi bantuan darurat di tempat kejadian, tetapi jaksa penuntut Bayonne Jerome Bourrier mengatakan dia meninggal karena luka-lukanya.
"Murid itu ditangkap dan penyelidikan pembunuhan telah dibuka" tambahnya.
Sumber yang dekat dengan kasus tersebut mengatakan, saat polisi tiba di lokasi sekitar pukul 09.50 pagi, penyerang telah dilucuti senjatanya dan murid lainnya diisolasi.
"Dia telah membawa pisau sepanjang 10 sentimeter (hampir 4 inci)," kata sumber.
"Murid itu tampaknya bertindak dalam momen kegilaan, bukan karena motif teroris atau kebencian," lanjut sumber itu.
Ines, yang menyaksikan penyerangan tersebut, mengaku tidak terlalu mengenal remaja tersebut.
“Kami hanya di kelas bahasa Spanyol bersama. Tapi tidak pernah ada masalah antara dia dan guru di kelas,†ujarnya.
Sekolah Saint-Thomas d'Aquin, adalah lembaga swasta berbasis Katolik yang dekat dengan pusat Saint-Jean-de-Luz, salah satu resor favorit Prancis di pesisir pedesaan Basque ketika musim panas tiba.
Menteri Pendidikan Prancis Pap Ndiaye mengatakan dia sangat berduka dengan kematian guru tersebut.
"Semua sekolah akan mengheningkan cipta untuknya pada Kamis sore pukul 15.00," katanya kepada pers di luar sekolah.
Juru bicara pemerintah Olivier Veran mengatakan dia hampir tidak bisa membayangkan trauma yang diwakilinya di tingkat lokal dan lebih umum pada skala nasional.
Saat ini petugas sedang melakukan investigasi untuk mencari tahu keadaan psikologis dan motif pelaku.
Tidak ada detail yang dirilis mengenai latar belakangnya.
BERITA TERKAIT: