Hal tersebut diumumkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korsel, Kim Sung-ho, dengan mengatakan bahwa situasi Covid di negara tersebut telah membaik.
"Pelonggaran tindakan tampaknya dimungkinkan karena tingkat positif di antara kedatangan dari China telah turun dari angka 18,4 persen pada minggu pertama Januari, menjadi 0,6 persen pada minggu ketiga Februari," kata Kim Sung-ho, dimuat
Aljazeera.
Selama pertemuan tanggapan pandemi Covid-19 pada Rabu (22/2), Korsel juga akan mengizinkan penerbangan dari China mendarat di seluruh bandara lain di negaranya, tidak hanya di Bandara Internasional Incheon.
Namun, dalam pelonggarannya itu, pelancong dari Beijing masih harus menunjukkan tes PCR yang negatif setidaknya satu hari sebelum keberangkatannya, agar pemerintah dapat terus memantau efek panjang dari pelonggaran aturan ini.
Pada Januari lalu, Korsel telah memberlakukan sejumlah pembatasan yang ketat kepada Beijing, setelah negara itu mencabut kebijakan nol-Covidnya, yang dianggap diskriminatif oleh China.
Dalam langkah balas dendam, China juga telah melakukan beberapa pembatasan serupa, termasuk menangguhkan visa jangka pendek bagi para pelancong dari Korea Selatan.
BERITA TERKAIT: