Menurut laporan dari pemerintah yang dimuat
Aljazeera pada Senin (20/2), sebagian besar dari 566 penduduk yang mengungsi telah kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam ini.
Otoritas Sao Paulo telah mengeluarkan keadaan darurat di lima kota pesisir, termasuk São Sebastião, yang sebagian besar wilayahnya terendam air. Rumah hancur dan puing-puing di lereng bukit tersapu lumpur, serta jalanan terputus akibat pohon tumbang.
“Kami belum menghitung skala kerusakan. Kami berusaha menyelamatkan para korban,†kata Walikota Sao Sebastiao Felipe Augusto, sembari menyebut situasi di kota itu sangat kritis.
Menurutnya, korban jiwa kemungkinan akan terus meningkat, karena masih ada penduduk yang terkubur dan belum dapat ditemukan. Sementara, lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke tempat-tempat yang kritis.
Menanggapi bencana ini, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan akan turun ke daerah-daerah yang terdampak mulai Senin, dengan memerintahkan semua tingkatan untuk bekerja bersama untuk memulihkan wilayah yang terdampak.
Pemerintah federal juga telah meminta mobilisasi di beberapa kementerian untuk dapat membantu para korban, memulihkan infrastruktur, dan memulai pekerjaan rekonstruksi.
BERITA TERKAIT: