Sebagai bentuk kemarahan, ratusan perempuan di Kongo menggelar aksi demonstrasi untuk menuntut pengusiran kelompok tersebut pada Sabtu (18/2).
Mereka ingin agar M23 segera diberantas karena telah membuat mereka menderita kelaparan, hidup tanpa suami dan anak-anak yang tidak dapat bersekolah.
"M23 membuat kami menderita. Kami kelaparan, bahkan suami kami dibunuh,†kata seorang ibu empat anak, Kasikiti Asuta, seperti dimuat
African News.
Dengan bayi di punggung mereka, para perempuan meneriakkan slogan-slogan dan membawa poster-poster untuk menuntut keadilan dan perdamaian.
Demonstrasi berlangsung saat para pemimpin Afrika bertemu dalam KTT Uni Afrika Timur di Addis Ababa, Ethiopia untuk membahas masalah keamanan.
Pada Kamis (16/2) atau sehari sebelum protes, tentara Kongo sempat bentrok dengan pemberontak M23, hanya beberapa kilometer dari Goma.
Menurut laporan PBB pada Desember tahun lalu, pemberontak M23 telah bertanggung jawab atas pembantaian lebih dari 130 warga sipil di dua desa Kongo dan memicu eksodus ribuan pengungsi.
BERITA TERKAIT: