Operasi khusus ini diberi nama Dost, yang artinya "teman" dalam bahasa Turki dan Hindi. Operasi tersebut diluncurkan langsung oleh pemerintah India sejak hari pertama bencana terjadi, untuk dapat memberikan bantuan obat-obatan, peralatan penyelamat jiwa, dan bantuan lainnya kepada dua negara terdampak.
Dimuat
Hindustan Times pada Selasa (14/2), pemerintah India juga telah mengirimkan personel pencarian dan penyelamatan dari Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF), regu anjing terlatih khusus, dan mesin bor untuk alat evakuasi.
Menurut Menteri Persatuan Mansukh Mandaviyanya, bantuan ini diluncurkan sebagai bentuk solidaritas dari India kepada negara yang terdampak bencana.
“India memberikan bantuan kepada kedua negara dalam semangat tradisi kuno Vasudhaiva Kutumbakam (dunia adalah satu keluarga)," ujar Mandaviyanya dalam cuitannya di Twitter.
Dalam keterangannya, Kementerian Kesehatan menyatakan bantuan telah dikirim dalam beberapa tahap sejak 7 Febuari. Meliputi 5.945 ton pasokan medis, barang pelindung dan obat penyelamat jiwa untuk Damaskus dan Ankara, senilai 2 crore (Rp 3 miliar).
Serta pengiriman pada 10 Febuari, dengan bantuan senilai 5,4 crore (Rp 9,8 miliar).
"Kiriman untuk Suriah terdiri dari 72 obat perawatan kritis, bahan habis pakai dan barang pelindung seberat 7,3 ton, senilai 1,4 crore (Rp 2,5 miliar), sementara bahan bantuan yang dikirim ke Turki termasuk 14 jenis peralatan medis dan perawatan kritis, senilai 4 crore (Rp 7,3 miliar)," kata Kementerian Kesehatan India.
Menanggapi bantuan tersebut, Duta Besar Turki untuk India, Fırat Sunel menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh india.
“Kami memiliki pepatah Turki
'Dost kara günde belli olur' (seorang teman di waktu susah itulah teman yang sebenarnya),†ujarnya.
Sejauh ini menurut prediksi akhir dari PBB, kemungkinan bahwa jumlah korban di Turki dan Suriah akan melampaui angka 50 ribu jiwa.
BERITA TERKAIT: