Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (14/2), Administrator NASA Bill Nelson menyebut teknologi Finder spin-off dari Grup SpecOps Florida miliknya telah dikirim ke kelompok penyelamat di Turki guna mendeteksi orang yang terperangkap di bawah puing-puing.
"Teknologi Finder spin-off @Nasa, memberi tim penyelamat alat penting untuk menemukan dan membantu mereka yang membutuhkan setelah gempa bumi baru-baru ini di Turki dan Suriah," cuit Bill, seperti dimuat Reuters.
Manajer Tugas di prototipe Finder, Jim Lux, menjelaskan bagaimana teknologi itu mampu menemukan korban dengan mendeteksi detak jantung dan gerakan korban yang masih hidup.
"Tubuhmu bergerak satu milimeter saat jantungmu berdetak. Karena puing-puing itu sendiri tidak bergerak, kami dapat memisahkan gerakan itu," jelasnya.
Prototipe Finder atau Finding Individuals for Disaster Emergency Response pada awalnya dibangun oleh Jet Propulsion Laboratory NASA bekerja sama dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sebelum melisensikannya ke SpecOps.
Selain teknologi canggih, NASA juga berupaya membagikan penglihatan udara dan data dari ruang angkasa untuk mendukung pekerja bantuan gempa di kedua negara.
BERITA TERKAIT: