Kunjungan Al Safadi ke Damaskus selain menunjukkan solidaritas atas bencana gempa juga untuk membahas solusi politik bagi krisis Surih.
Selain bertemu Assad, Al Safadi juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad.
Dikutip dari
DW, Mekdad mengatakan bahwa kunjungan itu sangat diapresiasi dan dia memuji pemerintah Yordania atas bantuan dermawan ke Suriah untuk korban gempa.
Usai mengunjungi Suriah, Al Safadi kemudian melanjutkan perjalanan ke Turki. Di kota Hatay, dia mengunjungi lokasi bangunan yang hancur di mana diyakini bahwa dua warga negara Yordania terkubur di bawah reruntuhan.
Yordania telah mengirim pesawat bantuan dan tim medis ke Turki dan ke daerah-daerah yang dikuasai rezim Suriah setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki tenggara dan daerah-daerah di Suriah utara.
Wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah dan pemberontak – yang telah berperang selama lebih dari satu dekade – telah porak poranda, sebagian besar kehancuran terkonsentrasi di wilayah utara yang dikuasai milisi.
Perjalanan yang dilakukan Al Safadi merupakan kunjungan paling senior oleh seorang pejabat sipil Yordania ke Suriah sejak terjadinya pemberontakan tahun 2011 melawan lima dekade pemerintahan keluarga Assad.
Tindakan keras oleh pasukan keamanan terhadap gerakan damai pro-demokrasi yang menewaskan ribuan warga sipil mendorong Yordania dan sebagian besar negara Arab lainnya untuk menghindari Damaskus. Liga Arab bahkan menangguhkan keanggotaan Suriah pada bulan November di tahun yang sama.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara Arab telah mulai memulihkan hubungan dengan Damaskus. Pada 2021, Rusia menengahi pemulihan hubungan antara pemerintah Suriah dan Yordania.
Sayangnya, pemulihan hubungan harus ternoda atas kasus aliran narkotika, terutama stimulan yang dikenal sebagai Captagon dari wilayah yang dikuasai rezim Suriah ke Yordania.
BERITA TERKAIT: