"Pertempuran semakin intensif pagi ini," kata seorang pemimpin milisi suku setempat, Mohamed Osman, seperti dimuat
AFP. Ia menambahkan, bahwa listrik dan air di kota telah diputus, dan sebuah pusat kesehatan telah diserang dengan mortir.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk dalam sebuah pernyataan menyebut bentrokan mematikan yang terjadi di Las Anod telah memakan korban hingga 20 jiwa.
Lebih rinci Turk mengungkap bahwa 119 lainnya terluka, di antaranya ada anak-anak.
Kekerasan pecah pada Senin (6/1), hanya beberapa jam setelah para tetua dari wilayah Sool, di mana Las Anod berada, mengeluarkan pernyataan yang menjanjikan dukungan untuk "persatuan dan integritas Republik Federal Somalia".
Tetua mendesak otoritas Somaliland untuk menarik pasukan mereka dari daerah tersebut yang berakhir bentrokan antara tentara dan milisi Las Anod.
Somaliland, bekas wilayah Britania Raya (Inggris) yang terletak di bagian barat laut Somalia, mendeklarasikan kemerdekaan sepihak dari Somalia pada 1991 setelah perang saudara yang brutal. Aparat Somaliland menarik perbatasannya lebih dari 100 km sebelah timur Las Anod.
Las Anod adalah bagian dari Puntland, yang semi-otonom tetapi tetap menjadi bagian dari Somalia. Las Anod dan penduduk daerah pedalamannya termasuk kumpulan klan yang dikenal sebagai Harti-Darood yang secara politik dan ekonomi mendominasi Puntland.
Las Anod, ibu kota wilayah Sool, direbut oleh Somaliland pada 2007 setelah penarikan pasukan dari Puntland. Tapi serangkaian pembunuhan profil tinggi memicu keluhan terhadap kehadiran Somaliland.
BERITA TERKAIT: