Sebelumnya, koran Norwegia Verdens Gang melaporkan bahwa sekelompok pengunjuk rasa anti-Islam berencana untuk membakar Al-Qur'an pada demonstrasi tersebut, menggemakan peristiwa serupa pekan lalu di Swedia dan Denmark.
"Polisi menekankan bahwa membakar Al Quran adalah pernyataan politik yang sah di Norwegia, tetapi acara ini tidak dapat dilanjutkan karena masalah keamanan," kata Inspektur Polisi Oslo Martin Strand dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP.
Informasi tentang aksi demonstrasi dengan membakar salinan Al Quran ini diketahui oleh Turki. Kementerian Luar Negeri Turki kemudian memanggil duta besar Norwegia untuk menyatakan kemarahannya karena acara tersebut telah diberi lampu hijau oleh otoritas Norwegia.
Kementerian Luar Negeri Norwegia kemudian menuntut demonstrasi dibatalkan, mengungkapkan bahwa Ankara telah memperingatkan bahwa itu adalah "tindakan provokatif".
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: