Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, Parlemen Eropa meminta Maroko untuk menghormati kebebasan pers dan membebaskan semua tahanan politik serta jurnalis yang ditahan.
Dalam resolusi tersebut, Parlemen Eropa mengatakan Rabat telah memenjarakan jurnalis secara tidak adil karena alasan bermotivasi politik, khususnya dalam kasus Omar Radi, yang mengkritik hakim Maroko karena memenjarakan pengunjuk rasa.
Menanggapi resolusi tersebut, Dewan Tinggi Otoritas Kehakiman Maroko (CSPJ) mengecam Parlemen Eropa selama pertemuan pada Sabtu (21/1).
CSPJ menyebut resolusi tersebut merupakan tuduhan serius dan merusak independensi peradilan Maroko.
"Tuduhan yang tidak berdasar ini memutarbalikkan fakta dan menabur keraguan tentang legalitas dan legitimasi prosedur peradilan, beberapa di antaranya telah diadili dan yang lainnya masih dalam pembahasan," kata CSPJ.
Menurut CSPJ, resolusi tersebut telah mendistorsi fakta dalam persidangan yang dilakukan oleh Maroko. Padahal persidangan dilakukan sesuai konstitusi dan hukum internasional.
"CSPJ sama sekali menolak campur tangan dalam proses peradilan atau mencoba untuk mempengaruhi keputusan mereka, terutama bahwa beberapa kasus tersebut masih disidangkan di pengadilan," tegas CSPJ.
BERITA TERKAIT: