Dalam twitter pribadinya, Padilha menegaskan bahwa saat ini pemerintah Brasil sama sekali tidak akan melakukan perubahan apapun terkait Bank Sentral, seperti yang diisukan.
"Tidak ada kecenderungan dari pihak pemerintah untuk melakukan perubahan apapun dalam hubungannya dengan Bank Bentral," cuitnya, seperti dimuat
Reuters, Jumat (20/1).
Pada Rabu (18/1), Lula mengkritik independensi Bank Sentral Brasil yang ditetapkan berdasarkan undang-undang pada tahun 2021, adalah "omong kosong".
Berbicara dalam sebuah siaran televisi
GloboNews, dengan lantang Lula menyebut target inflasi yang diterbitkan Dewan Moneter Nasional, yang terdiri dari gubernur bank sentral, menteri keuangan, dan menteri perencanaan telah menghambat pertumbuhan ekonomi Brasil.
Tindakan Bank Sentral yang menaikkan suku bunga 12 kali berturut-turut untuk melawan inflasi, dikritik habis-habisan oleh Lula selama menghadiri acara di Istana Kepresidenan pada Kamis (19/1).
"Apa penjelasan kita memiliki suku bunga 13,5 persen hari ini? Bank sentral independen, kita bahkan tidak memiliki suku bunga, bukankah begitu?" tegasnya.
Gubernur Bank Sentral, Roberto Campos Neto menanggapi kritikan tersebut dengan menyoroti risiko inflasi yang timbul dari ledakan belanja Lula.
Pengeluaran berlebih Lula untuk memenuhi janji kampanyenya telah memengaruhi ekspektasi inflasi pemerintah Brasil tahun ini.
Ditunjuk oleh mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, masa jabatan Campos Neto berlangsung hingga Desember 2024.
BERITA TERKAIT: