Kepala kelompok masyarakat sipil Equateur, Jean-Pierre Wangela mengatakan bahwa kapal nahas itu sedang menuju ke Lilanga di negara tetangga Republik Kongo ketika tenggelam di Sungai Lulonga, dekat kota Basankusu pada Selasa malam.
“Perahu itu penuh dengan orang dan barang. Itu terbalik sekitar tengah malam menyebabkan kerugian manusia. Ada sekitar 200 orang di dalamnya,†kata Wangela pada Kamis, seperti dikutip dari
AFP, Jumat (20/1). Ia menambahkan bahwa sekitar 55 orang selamat dari bencana tersebut.
Wangela mengecam buruknya sarana transportasi di provinsi tersebut yang menurutnya membuat warga tidak punya pilihan.
“Tidak ada alat transportasi lain saat ini di provinsi kami dan di sini di wilayah Basankusu,†ujarnya.
Tenggelamnya kapal yang menyebabkan puluhan korban jiwa sangat umum terjadi di bagian terpencil Kongo, di mana perjalanan melalui jalan darat terkadang tidak memungkinkan.
Banyak perahu yang kelebihan muatan barang dan orang yang tidak tahu cara berenang.
Lebih dari 40 orang tewas pada bulan Oktober ketika sebuah kapal terbalik di hilir wilayah Wendji-Secli sekitar 20 kilometer (12 mil) barat daya Mbandaka di Equateur.
BERITA TERKAIT: