Twitter awalnya memberikan centang biru pada Kepala Informasi Taliban, Hedaytaullah Hedayat dan pejabat Kementerian Informasi dan Budaya, Abdul Haq Hammad pada Senin (16/1).
Tak lama setelah tanda centang biru muncul, pejabat Taliban Muhammad Jalal memberikan pujian kepada pemilik Twitter yang baru, Elon Musk.
Pejabat Taliban lainnya, Jenderal Mubeen Khan, bahkan mengklaim Musk sebagai warga Afghanistan dari Provinsi Logar yang pergi sebagai pengungsi ke Amerika Serikat.
Tetapi, pada Selasa (17/1), Twitter kemudian menarik kembali centang biru usai memperoleh banyak kecaman.
Menurut laporan
Al Arabiya pada Kamis (19/1), akun Hammad memiliki lebih dari 170 ribu pengikut di Twitter sementara Hedayat memiliki hampir 189 ribu.
Sebelum miliarder Elon Musk mengakuisisi Twitter, hanya akun yang dianggap sebagai aktif, penting, dan otentik untuk kepentingan publik yang dapat menerima tanda centang biru.
Tetapi saat ini, Twitter di bawah Musk mengizinkan siapa pun yang bersedia membayar biaya delapan dolar per bulan untuk dapat memperoleh tanda centang tersebut.
BERITA TERKAIT: