Dalam sesi Dewan Keamanan PBB, Selasa (17/1) Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menegaskan bahwa Ukraina harus bertanggung jawab, terlebih lagi, peristiwa itu diakui oleh pejabat Ukraina yang bersangkutan.
“Sebuah rudal Rusia yang menargetkan fasilitas infrastruktur energi telah dijatuhkan oleh pertahanan udara Ukraina tepat di atas pemukiman, ini bertentangan dengan norma-norma hukum humaniter internasional yang sangat Anda pedulikan sejauh ini. Rudal tersebut jatuh ke sebuah bangunan perumahan," kata Nebenzya.
Ia menambahkan, seharusnya pasukan Ukraina memperhitungkan lagi sebelum menembak, dan "Jika otoritas Ukraina mengindahkan IHL (hukum humaniter internasional), tragedi ini tidak akan pernah terjadi," kata Nebenzya, seeperti dikutip dari TASS.
Rusia sangat prihatin atas tewasnya penduduk sipil Ukraina karena kecerobohan tentaranya sendiri,
"Kami menyesal bahwa tidak satu pun dari Anda mengucapkan sepatah kata pun kecaman atas serangan udara yang hampir tak henti-hentinya oleh angkatan bersenjata Ukraina terhadap Donetsk yang juga membunuh orang," kata Nebenzya.
Rezim Kyiv dengan sengaja menargetkan tempat tinggal di mana tidak ada fasilitas militer, sambungnya.
Pada Sabtu (14/1), rudal jelajah Supersonik X-22 Rusia yang sedang menargetkan infrastruktur energi, ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina tepat di atas pemukiman penduduk di Dnipro. Rudal itu mengenai apartmen sembilan lantai, menewaskan 40 warga sipil. 75 lainnya luka-luka dan 30 orang masih hilang.
Insiden itu juga telah membuat peansihat Presiden Zelensky mengundurkan diri karena ia 'keceplosan' mengatakan bahwa pasukan Ukraina yang menembak jatuh rudal Rusia tersebut.
BERITA TERKAIT: