"Sedikitnya 38 orang terluka dan dirawat di rumah sakit di Juliaca," kementerian menambahkan dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di Facebook pada Senin, seperti dikutip dari
AFP, Selasa (10/1).
Para pengunjuk rasa kembali menggelar protes untuk menuntut pemilihan dini dan pembebasan mantan Presiden Pedro Castillo yang dipenjara.
Korban yang tercatat Senin membuat jumlah korban tewas dari bentrokan anti-pemerintah dengan pasukan keamanan menjadi 34 orang sejak protes dimulai pada awal Desember, menyusul pencopotan dan penangkapan Castillo tak lama setelah dia mencoba membubarkan Kongres secara ilegal.
Castillo menjalani 18 bulan penahanan pra-sidang atas tuduhan pemberontakan yang dibantahnya.
Protes anti-pemerintah berlanjut minggu lalu setelah jeda liburan. Selain pemilihan awal dan pembebasan Castillo, para pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri Presiden baru Dina Boluarte, penutupan Kongres dan perubahan konstitusi.
Berbicara pada pertemuan kesepakatan nasional bersama perwakilan dari wilayah negara dan berbagai lembaga politik pada Senin, Boluarte mengatakan dia tidak dapat mengabulkan beberapa tuntutan utama pengunjuk rasa.
"Satu-satunya hal yang ada di tangan saya adalah memajukan pemilihan, yang telah kami usulkan," kata Boluarte.
"Apa yang Anda minta adalah dalih untuk terus menimbulkan kekacauan di kota-kota," ujarnya menyerukan warga untuk merenung.
BERITA TERKAIT: