Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemimpin Tibet: China Bakal Obok-obok Suksesi Dalai Lama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 07 Januari 2023, 09:11 WIB
Pemimpin Tibet: China Bakal Obok-obok Suksesi Dalai Lama
Presiden Pemerintah Tibet di pengasingan, Penpa Tsering/Net
rmol news logo Pemerintah komunis China dikabarkan telah mempersiapkan diri selama 15 tahun untuk melakukan campur tangan dalam menentukan suksesi Dalai Lama.

Berbicara dalam sebuah wawancara media, Presiden Pemerintah Tibet yang saat ini berada di pengasingan, Penpa Tsering mengatakan ia telah menyusun strategi untuk mengantisipasi kemungkinan campur tangan itu, salah satunya dengan transisi demokrasi.

"Apa yang terjadi setelah Dalai Lama tidak ada lagi merupakan tantangan besar bagi warga Tibet, terutama jika konflik Sino-Tibet tidak diselesaikan," kata Tsering dalam wawancara bersama PTI.

"Kami yakin China pasti akan mengganggu proses suksesi Dalai Lama. Mereka telah mempersiapkannya selama 15 tahun terakhir," tambahnya.

Pria bergelar Sikyong itu menyatakan bahwa pemerintah China mengeluarkan "diktat" pada tahun 2007 tentang perlunya terlibat dalam suksesi semua reinkarnasi Lama.

"Ini dilakukan, bertujuan untuk menggunakan agama sebagai alat politik. China seharusnya tidak memiliki peran apa pun atau pemerintah lain," katanya.

"Mereka (China) campur tangan pada tahun 1995 ketika mereka memilih seorang anak laki-laki (Gyancain Norbu) sebagai Panchen Lama. Anak laki-laki yang dikenali oleh Yang Mulia (Dalai Lama) sebagai Panchen Lama (Gedhun Choeyi Nyima) dibawa pergi dan kami masih belum mendapat kabar apakah dia masih hidup," ungkap Tsering.

Nyima sendiri belum terlihat oleh pengamat independen mana pun sejak 17 Mei 1995. Sementara pemerintah China mengklaim dia hidup normal, pengasingan Tibet dan kelompok hak asasi manusia percaya bahwa dia ditahan di China sebagai tahanan.

Umat ​​​​Buddha Tibet percaya bahwa jiwa Lama tinggi atau "Buddha hidup" setelah kematiannya dapat terlahir kembali sebagai "anak laki-laki berjiwa" dan dapat ditemukan melalui interpretasi tanda-tanda misterius.

"China komunis mengaku tidak percaya pada agama, namun ingin mencampuri apa yang murni fungsi agama," keluh Tsering.

Ia kemudianmenambahkan bahwa Dalai Lama pernah bercanda dengan mengatakan bahwa jika pemerintah China sangat tertarik pada reinkarnasi, negara itu harus mempelajari Buddhisme Tibet. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA