Pertemuan tersebut diminta digelar secara terbuka dan kemungkinan berlangsung pada Kamis (5/1), seperti dikutip dari
Reuters.
Kunjungan Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al Aqsa telah memicu kecaman dan kutukan dari berbagai pihak.
Ben-Gvir yang merupakan politisi sayap kanan tiba di kompleks Masjid Al Aqsa pagi Selasa pagi dengan pengamanan ketat membawa pengawal pribadi dan petugas polisi.
Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga mengutuk kunjungan tersebut dan mendesak Israel untuk mempertahankan status quo.
“Amerika telah sangat jelas dalam percakapan dengan pemerintah Israel tentang masalah mempertahankan status quo di tempat-tempat suci Yerusalem. Tindakan yang mencegah hal itu tidak dapat diterima," ujar jurubicara Kedutaan Besar AS di Israel.
Pejabat keamanan Israel telah memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa kunjungan Ben Gvir dapat menyebabkan eskalasi besar.
Namun, seorang pejabat di Kantor Perdana Menteri menolak klaim bahwa kunjungan tersebut merupakan perubahan status quo.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkomitmen untuk secara ketat mempertahankan status quo, tanpa perubahan, di Temple Mount," kata pejabat tersebut.
BERITA TERKAIT: