Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Rusia hanya akan diundang ke pertemuan tersebut jika Moskow menghadapi pengadilan atas kejahatan perang terlebih dulu.
"Setiap perang berakhir dengan cara diplomatis. Setiap perang berakhir sebagai akibat dari tindakan yang diambil di medan perang dan di meja perundingan," ujar Kuleba kepada
Associated Press pada Senin (26/12).
Kuleba mengatakan, Ukraina memilih PBB sebagai tempat terbaik karena menjadi badan yang dianggap netral, dengan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres kemungkinan akan menjadi mediator.
"PBB bisa menjadi tempat terbaik untuk mengadakan KTT ini. Karena ini bukan tentang memberi bantuan kepada negara tertentu. Ini benar-benar tentang membawa semua orang bergabung," tegasnya.
Lebih lanjut, Kuleba juga mengaku sangat puas dengan hasil kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu.
Dengan pertemuan tersebut, pemerintah AS membuat rencana khusus untuk menyiapkan baterai rudal Patriot agar dapat beroperasi di Ukraina dalam waktu kurang dari dari enam bulan. Biasanya, pelatihan memakan waktu hingga satu tahun.
Kuleba mengatakan Ukraina akan melakukan apapun untuk memenangkan perang pada tahun 2023, menambahkan bahwa diplomasi selalu memainkan peran penting.
Pada 12 Desember, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina berencana memulai pertemuan puncak untuk mengimplementasikan formula perdamaian Ukraina pada tahun 2023.
Formula perdamaian yang berisi 10 poin itu diumumkan oleh Zelensky ketika diundang di KTT G20 di Bali pada November lalu.
Poin-poin tersebut mencakup pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia, pembebasan semua tahanan, pengadilan bagi mereka yang bertanggung jawab atas agresi dan jaminan keamanan untuk Ukraina.
BERITA TERKAIT: