Dalam wawancarnya bersama
GloboNews, Dino menyebut pihak keamanan ikut bertanggung jawab atas insiden tersebut karena tidak berhasil menahan para perusuh.
Dino menegaskan hukuman keras akan dihadapi oleh para demonstran yang terlibat dalam kerusuhan dan dipastikan tidak akan memperoleh amnesti atau pengempunan apa pun.
Melihat bagaimana kemenangan Lula da Silva telah di sahkan, Dino berharap para pendukung Jair Bolsonaro itu segera sadar bahwa apa yang dilakukan sia-sia dan mendesak mereka kembali ke rumah.
"Sudah selesai, halaman sudah dibalik, mari kita lihat ke depan. Tahun 2026 akan ada pemilu baru," ujarnya seperti dimuat
Reuters pada Rabu (14/12).
Sejalan dengan Dino, Anggota senior Mahkamah Agung Brasil (STF) dan Pengadilan Pemilihan Federal (TSE) melihat aparat keamanan Brasilia terlalu lunak dan seharusnya bertindak lebih tegas.
Di lain sisi, kepala keamanan Brasilia, Julio Danilo membantah kegagalan keamanan, dengan mengatakan bahwa mereka yang terlibat akan diidentifikasi dan dimintai pertanggungjawaban.
Aksi protes yang dilakukan oleh para pendukung Bolsonaro pada Senin (12/12), telah memicu kerusahan dan kekacauan di jalan-jalan kota Brasilia.
Unjuk rasa itu diwarnai dengan pembakaran beberapa mobil bus dan pemblokiran jalan menggunakan kawat berduri.
Bahkan, para demonstran juga sempat bentrok dengan aparat, karena diduga akan menyerang kantor polisi federal.
BERITA TERKAIT: