Di awal, Washington berulang kali menekankan agar pertemuan tersebut tidak dipublikasikan. Rusia sudah mematuhi itu. Namun, pada kenyataannya, Washington sendiri yang membukanya.
"Orang Amerika sendiri memberi tahu kami sepuluh kali: bahwa ini harus menjadi saluran yang benar-benar rahasia, kami tidak boleh mengumumkannya sehingga tidak ada yang tahu apa-apa," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov saat konferensi pers tentang masalah keamanan Eropa, Kamis (1/12), seperti dikutip dari
TASS.Informasi mengenai pertemuan itu segera bocor ketika delegasi Amerika tiba di Ankara, Lavrov menyesalkan hal itu.
"Berulangkali mereka menegaskan itu harus serius, bahwa saluran ini, tidak boleh tunduk pada propaganda asing mana pun. , intrik informasi dan sebagainya. Kami sepakat. Tapi begitu mereka tiba di Ankara, informasi itu langsung bocor, entah dari mana, Gedung Putih atau Departemen Luar Negeri... yang jelas itu bocor," keluhnya.
Naryshkin pada akhirnya memaparkan apa saja isi dari pertemuan tersebut, termasuk daftar masalah yang disinggung, antara lain keamanan nuklir, stabilitas strategis, dan situasi di Ukraina.
Naryshkin bertemju dengan rekannya, Direktur CIA William Burns di ibukota Turki, Ankara, pada 14 November lalu. Pertemuan tersebut berlangsung atas prakarsa AS.
Itu adalah kontak tatap muka tingkat tertinggi antara kedua belah pihak sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Rusia sebelumnya tidak mengomentari apa yang dibahas, dengan mengatakan pokok bahasan itu sensitif. Sementara Washington secara terang-terangan mengatakan kepada media bahwa Burns menyampaikan peringatan tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia.
BERITA TERKAIT: