Peringatan terbaru pada Kamis (17/11) datang dari Otoritas Perlindungan Data Federal Jerman yang menyarankan agar aplikasi Ehteraz dan Hayya tidak diunduh oleh para pengunjung saat tiba di Qatar.
Dari laporan Jerman, disebutkan jika salah satu aplikasi telah mengumpulkan data pada panggilan telepon, sementara yang lain mencegah perangkat yang diinstal masuk ke mode tidur.
Kekhawatiran peretasan muncul ketika hasil penemuan menujukkan jika data-data yang dikumpulkan dua aplikasi tersebut tidak disimpan secara lokal tetapi langsung dikirimkan ke server pusat.
Indikasi kerentanan ini diperkuat dengan penemuan dari Otoritas Perlindungan Data Norwegia, yang secara spesifik menyebut aplikasi Ehteraz sebagai infeksi pelacak yang dapat mengambil informasi pribadi dari ponsel pengguna.
Baik Norwegia maupun Jerman, menyarankan agar para pengunjung Piala Dunia Qatar tidak menginstal aplikasi tersebut atau jika diwajibkan saat tiba di Doha, mereka dapat menggunakan nomor lain yang sekali pakai saat memasukkan data.
Rekomendasi tersebut ikut disetujui oleh pakar keamanan dan kepala eksekutif di perusahaan perangkat lunak keamanan siber Keeper Security Inc., bernama Darren Guccione.
"Anda tidak akan memberikan kunci rumah kepada orang asing, tetapi aplikasi telepon tanpa sadar dapat memanen detail, informasi pribadi pengguna," jelasnya seperti dimuat Silicon Angle.
Kepala security scientist dan advisory chief information security officer di penyedia solusi manajemen akses istimewa Delinea Inc., Joseph Carson menjelaskan jika kejahatan dunia maya menargetkan penggemar Piala Dunia akan sangat banyak menjelang penyelenggaranya.
“Banyak situs web, aplikasi, atau email palsu yang tampak resmi akan dipenuhi dengan banyak penipuan,†jelas Carson.
BERITA TERKAIT: