Lewat akun Twitter-nya pada Kamis (17/11), Tousi menyampaikan permintaan maaf karena tidak sengaja menghina pakaian tradisional Indonesia itu. Ia juga menyebut pernyataannya sekadar lelucon belaka.
"Sekali lagi, saya mohon maaf atas kesalahan saya yang tidak sengaja membuat lelucon tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak dan Trudeau yang memakainya, tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," cuit Tousi.
Melalui sebuah unggahan pada Rabu (16/11), Tousi membuat cuitan dengan menyertakan foto sejumlah pemimpin mengenakan pakaian endek Bali. Di dalamnya terdapat Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab.
"Apa yang dipakai para idiot ini?!" tulis Tousi.
Alhasil cuitan tersebut memancing kemarahan warganet yang kemudian membanjiri Twitter Tousi dengan kecaman.
Sebelum menyampaikan permintaan maaf, Tousi mengaku telah menerima sejumlah ancaman dan pesan pembunuhan dari warga dan pejabat Indonesia akibat unggahannya itu.
Ia kemudian mengklarifikasi bahwa cuitannya ditujukan kepada para politisi yang ada dalam foto tersebut, bukan pada budaya Indonesia.
"Tidak ada niat untuk menghina tradisi budaya mana pun," ucapnya.
Saat ini cuitan tersebut sudah tidak terlihat di akun Twitter Tousi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: