Juru Bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashaekov mengatakan, setelah ditarik mundur dari Kota Kherson, tepatnya di sisi kanan Dnieper, pasukan kemudian ditempatkan di sisi kiri sungai tersebut.
“Penempatan kembali pasukan Rusia ke tepi kiri Sungai Dnieper, telah selesai pada Jumat pukul 05:00 waktu Moskow. Tidak ada satu pun peralatan militer yang tertinggal di tepi kanan,†katanya, menambahkan bahwa penarikan dilakukan dengan tertib dan teratur, sehingga tidak ada kerugian baik dalam peralatan militer maupun sumber daya material.
Rusia juga mengevakuasi penduduk Kherson. Mereka yang rela meninggalkan bantaran kanan sungai menerima bantuan dari pasukan Rusia untuk evakuasi dan kebutuhan yang diperlukan.
Sebelumnya, Angkatan Bersenjata Ukraina mencoba mengusik relokasi warga sipil dan pergerakan pasukan Rusia dari Kherson. Ada lima serangan yang diluncurkan pasukan Ukraina di penyeberangan Sungai Dnieper.
"Mereka meluncurkan roket HIMARS buatan AS," ujar Konashaekov. Pasukan Rusia membalasanya dengan menjatuhkan banyak roket.
"Pasukan Ukraina telah maju tidak lebih dari sepuluh kilometer ke arah tertentu dalam dua hari terakhir," tambahnya tentang situasi terkini di Kherson. Ada beberapa keriuhan tetapi bukan masalah besar.
Senada dengan Konashaekov, Walikota Kherson Alexander Kobets mengatakan proses evakuasi warga sipil berjalan dengan baik.
"Kami memiliki semua sarana yang dibutuhkan untuk evakuasi," katanya dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Rossiya-24.
Pernyataan ini seperti membantah apa yang disebutkan media Barat bahwa pasukan Rusia kocar-kacir di sepanjang sungai.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu pada Rabu (9/11) memerintahkan penarikan pasukan dari tepi kanan Sungai Dnieper di Wilayah Kherson ke tepi kirinya. Langkah itu diambil sesuai saran dari Komandan Kelompok Pasukan Terpadu Rusia di Ukraina Sergey Surovikin.
Keputusan muncul setelah itu menimbang risiko yang akan dihadapi pasukan setelah Jembatan Antonovka telah ditembaki oleh pasukan Ukraina sehingga menimbulkan kerusakan pada bendungan Nova Kakhovka.
Dilaporkan bahwa jika rezim Kiev menggunakan debit air yang lebih besar dari waduk atau serangan roket yang lebih kuat ke bendungan Kakhovka, ini akan menciptakan aliran air yang membanjiri wilayah yang luas dan menyebabkan korban sipil.
BERITA TERKAIT: