Erdogan: Ekspor Gandum dari Ukraina Melalui Koridor Kemanusiaan akan Dilanjutkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 03 November 2022, 06:20 WIB
Erdogan: Ekspor Gandum dari Ukraina Melalui Koridor Kemanusiaan akan Dilanjutkan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net
RMOL.  Ekspor gandum dari Ukraina melalui koridor kemanusiaan maritim telah dilanjutkan pada Rabu (2/11). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan hal tersebut saat berbicara di parlemen, menyusul percakapan telepon antara Menteri Pertahanan Turki dan Rusia mengenai kelanjutan kesepakatan itu.

Menurut Erdogan, kesepakatan juga telah dicapai dengan Rusia tentang pasokan gandum ke negara-negara miskin di Afrika.

"Pertama-tama, koridor itu akan berfungsi untuk pengiriman ke negara-negara miskin di Afrika, khususnya ke Djibouti dan Sudan," kata Erdogan, mengutip apa yang disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu kepada Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Putin dan Erdogan mengadakan percakapan telepon pada Selasa untuk membahas kesepakatan gandum --di mana Rusia sempat menundanya karena ada dugaan sabotase oleh Kyiv-- dan kondisi untuk dimulainya kembali.

Putin mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan yang membebaskan ekspor biji-bijian dari Ukraina yang dilanda perang, mematahkan kecemasan para pemimpin dunia tentang kelaparan global.

Ini tentu saja melegakan Erdogan.

Pada Senin (31/11)  Erdogan yang diserang kekhawatiran setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan, menyatakan bahwa Turki akan terus melanjutkan upayanya untuk menemukan solusi terhadap krisis pangan global, seperti yang telah dilakukan sejauh ini.

“Seperti diketahui, sekitar sepertiga dari produksi gandum dunia dilakukan oleh Ukraina dan Rusia. Anda adalah saksi terdekat dari upaya kami untuk mengirimkan gandum ini ke negara-negara yang menghadapi ancaman kelaparan,” ujar Erdogan saat itu pada Kongres Medis Dunia ke-8 di Istanbul.

"Dengan mekanisme bersama yang telah kami pastikan untuk didirikan di Istanbul, kami telah memberikan pengurangan relatif dalam krisis pangan dengan menawarkan 9,3 juta ton gandum Ukraina untuk melayani dunia," lanjutnya, seperti dikutip dari Anadolu.

Pernyataan Erdogan itu muncul setelah Rusia pada Sabtu mengumumkan penangguhannya dari kesepakatan ekspor biji-bijian atau Inisiatif Laut Hitam yang ditengahi PBB.

Putin menyampaikan fakta kepada Erdogan bahwa perjanjian untuk membuka blokir ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia ke pasar dunia belum dilaksanakan.

Sejak perjanjian ekspor gandum Ukraina mulai berlaku tiga bulan lalu, pengiriman makanan berdasarkan prioritas ke negara-negara yang paling membutuhkan belum terbukti, sesal Putin. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA