Dari puluhan korban berkewarganegaraan asing, ada lima warga Iran yang menjadi korban tragedi perayaan Halloween di sebuah gang sempit dekat hotel Hotel Hamilton dan di pintu keluar 1 stasiun kereta bawah tanah Itaewon, sebuah distrik hiburan malam yang sangat populer.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanaani dalam konferensi persnya pada Senin (31/10) mengungkapkan kekecewaanya pada Korsel yang dinilai kurang mampu mengendalikan massa.
"Jika pemerintah Korea Selatan tahu bagaimana mengelola situasi. Seharusnya mereka menerapkan langkah-langkah seperti itu untuk mengelola pertemuan Halloween," jelasnya seperi dimuat KBS News.
Kanaani juga mengucapkan duka citanya untuk tragedi tersebut dan meminta agar pemerintah setempat dapat menangani itu dengan baik.
"Kami berharap jika pemerintah Seoul dapat menangani situasi dengan baik dan mengambil tindakan untuk merawat mereka yang cedera dan masalah lain dengan rencana sistematis," ujarnya.
Tak sampai di situ, Kanaani juga mengkritik Korsel karena ikut-ikutan mengecam kebijakan Iran dalam menghadapi protes Mahsa Amini.
"Posisi Korea Selatan diambil di bawah tekanan dari AS dan negara-negara Barat dan posisinya pada masalah internal Iran adalah tidak konstruktif dan tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Seditnya 155 orang meninggal dunia karena berdesak-desakan di gang sempit Itaewon pada Sabtu malam (29/10) untuk merayakan hari Halloween.
Menurut laporan terbaru, sebanyak 26 warga asing telah teridentifikasi menjadi korban yang tewan dalam kecelakaan tersebut.
Pihak berwenang mengatakan puluhan korban WNA teridentifikasi berasal dari dari Iran, Uzbekistan, China, Rusia dan Norwegia.
BERITA TERKAIT: