Ajay Kumar mengatakan, ia telah meniupkan peluit peringatan berulang-ulang. Berteriak ke dari mulut jembatan agar para pengunjung tidak membentuk kerumuman di atas jembatan.
"Kami memanggil orang-orang, mengingatkan bahwa mereka jangan diam dan berkerumun di atas jembatan, tetapi terus berjalan," katanya kepada
Reuters. Saksi lain menguatkan penjelasan Kumar, mengatakan bahwa para penjaga keamanan telah berupaya mengendalikan arus pengunjung.
"Kami melihat petugas keamanan meniup peluit mereka kepada orang-orang yang meminta mereka untuk tidak berkerumun dan terus bergerak," kata Chavda, 18 tahun.
"'Tolong dengarkan kami, jangan goyang jembatan, jangan berkerumun, terus bergerak' kata para penjaga, tetapi orang-orang tidak mendengarkan," kata pekerja konstruksi lain yang berada di tepi sungai.
Beberapa anak nakal berusaha menggoyang jembatan meskipun telah disemprit petugas.
Jembatan gantung di atas Sungai Machchhu, Morbi, itu baru saja selesai di renovasi dan dibuka kembali untuk umum pada pekan lalu. Jembatan berusia 145 tahun itu merupakan obyek wisata yang dikenal, yang setiap pekannya bisa menyedot banyak pengunjung.
Sedikitnya 135 orang tewas ketika bangunan yang dibangun pada tahun 1877 itu ambruk, menyebabkan korban terjun ke perairan di bawahnya.
Dari hasil penyelidikan, sekitar 400 tiket telah terjual pada hari itu dan sekitar 200 orang berada di atads jembatan saat bangunan itu ambruk.
Runtuhnya jembatan yang menewaskan 135 orang itu menjadi bencana besar bagi India yang menyedot perhatian dunia, yang terjadi hampir bersamaan dengan peristiwa kematian ratusan orang para tragedi Hallowen di Itaewon, Korea Selatan.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengucapkan duku cita mendalam. Ia tiba di lokasi ambruknya Morbi pada 1 November dan memerintahkan aparat terkait untuk melakukan penyelidikan mendalam.
Ia berdiri di salah satu ujung jembatan gantung yang runtuh, tertegun dengan wajah yang penuh kesedihan dan kekecewaan.
“Pergi ke Morbi, menyaksikan kecelakaan jembatan yang mengerikan. Bertemu dengan keluarga yang ditinggalkan dan turut berbela sungkawa. Saya mengunjungi lokasi tragedi dan pergi ke rumah sakit di mana yang terluka sedang dalam pemulihan,†cuit Modi setelahnya.
Ketua Menteri Gujarat Bhupendra Patel mengatakan pemerintah negara bagian akan memberikan kompensasi yang setara dengan sekitar 5.000 dolar AS per keluarga yang meninggal dan masing-masing sekitar 600 dolar AS untuk yang terluka.
BERITA TERKAIT: